Gangguan urologi mengacu pada berbagai masalah yang memengaruhi sistem saluran kemih serta organ reproduksi pria dan wanita. Jenis-jenis gangguan urologi memiliki gejalanya masing-masing yang biasanya menyerang sistem ureter, ginjal, uretra, dan kandung kemih.
Namun, masih banyak orang yang mengalami gangguan urologi justru tidak menyadari gejalanya, sehingga mereka kerap melewatkan pengobatan yang tepat. Lantas, apa saja jenis gangguan urologi yang wajib Anda waspadai?
Jenis-jenis Gangguan Urologi
Gangguan urologi relatif bervariasi, tergantung sistem organ mana yang terdampak. Namun, semuanya bisa memengaruhi kualitas hidup Anda secara signifikan. Oleh karena itu, Anda perlu memahami berbagai jenis gangguan urologi beserta gejalanya di bawah ini agar bisa mendapatkan penanganan terbaik.
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang bisa terjadi di berbagai bagian saluran kemih, seperti ginjal, ureter, uretra, dan kandung kemih. Gejala umumnya meliputi sensasi terbakar dan rasa nyeri ketika buang air kecil.
Selain itu, penderita akan sering merasakan dorongan untuk buang air kecil secara berlebihan dan urin yang cenderung keruh serta berbau. Gangguan urologi ini biasanya lebih sering dialami wanita, namun tidak menutup kemungkinan bahwa pria juga bisa mengalaminya.
2. Batu Ginjal
Batu ginjal adalah gangguan urologi di mana endapan mineral dan garam keras terbentuk di dalam ginjal. Penyakit ini bisa menyebabkan nyeri hebat pada perut atau punggung.
Orang yang menderita batu ginjal sering mengalami mual, muntah, dan adanya darah dalam urin. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena batu ginjal adalah pola makan tinggi garam atau protein, dehidrasi, dan faktor genetik.
3. Pembesaran Kelenjar Prostat
Jika Anda seorang pria berusia 50 tahun ke atas, satu dari jenis-jenis gangguan urologi yang harus Anda waspadai adalah Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran kelenjar prostat. Pasalnya, ketika prostat membesar, Anda akan kesulitan memulai buang air kecil, sering buang air kecil di malam hari, dan aliran urin melemah.
Meskipun tidak bersifat kanker, gangguan pembesaran kelenjar prostat tetap akan mengganggu kualitas hidup Anda, sehingga membutuhkan penanganan yang tepat bersama dokter urologi Jakarta profesional.
Dokter spesialis urologi akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah pembesaran prostat yang Anda alami disebabkan oleh BPH atau kondisi lainnya. Dengan diagnosis yang tepat, dokter akan memberikan pilihan pengobatan yang sesuai, mulai dari terapi obat hingga prosedur medis yang lebih lanjut.
4. Disfungsi Ereksi
Secara umum, disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh faktor fisik seperti diabetes, penyakit jantung, kecemasan, dan stres.
5. Inkontinensia Urin
Jenis-jenis gangguan urologi terakhir adalah inkontinensia urin. Kondisi ini mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol buang air kecil, sehingga menyebabkan kebocoran urin.
Inkontinensia urin bisa terjadi karena faktor seperti kerusakan saraf, kelemahan pada otot dasar pinggul, serta kondisi medis lainnya. Gangguan urologi ini lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang lebih tua.
Atasi Jenis-jenis Gangguan Urologi Bersama Ahlinya
Jenis-jenis gangguan urologi bisa menyerang siapa saja. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan penanganan yang cepat, gangguan kesehatan ini bisa Anda atasi dengan efektif. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengganggu, berkonsultasilah dengan Dokter urologi Jakarta di RS Premier Jatinegara.
Dokter kami menyediakan berbagai layanan spesialisasi untuk diagnosa dan pengobatan gangguan urologi. Dengan tim medis yang berpengalaman dan fasilitas modern, RS Premier Jatinegara dapat memberikan penanganan yang tepat dan solusi terbaik untuk kesehatan urologi Anda.
Dokter urologi RS Premier Jatinegara telah tersertifikasi untuk melakukan tindakan bedah seperti Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) hingga prosedur bedah minimal invasif seperti Ureteroscopy and Laser Lithotripsy (URS-L), Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL), dan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS).

